Perempuan yang juga mengelola Saint Monica Jakarta School tersebut mengungkapkan sembilan manfaat belajar secara daring di tengah situasi pandemi seperti sekarang. Apa saja? Berikut rangkumannya!
1. Kapasitas Belajar yang Lebih Banyak
Belajar secara daring akan memberi siswa kendali penuh atas pembelajaran mereka dan siswa dapat bekerja dengan kecepatan mereka sendiri. Umumnya siswa bekerja lebih cepat dan memroses informasi dengan kapasitas lebih besar. lnilah mengapa belajar daring dianggap lebih baik dilakukan dalam periode belajar yang lebih pendek daripada ketika di kelas agar anak tidak lelah.
2. Membantu Menjaga Perilaku Disiplin
Kristina menjelaskan, sama halnya seperti bersekolah, belajar secara daring juga memberikan kesempatan bagi para siswa untuk menjaga perilaku baik melalui interaksi sosial dengan guru maupun teman-temannya. Selain itu, sistem ini juga dapat menjaga sikap bertanggungjawab ketika diminta mengerjakan tugas-tugas dari guru. Hal itu diharapkan dapat menghindari anak dari sikap malas dan acuh tak acuh selama pandemi panjang berlangsung.
3. Menjaga Otak Tetap Berkembang
Dengan bersekolah secara daring, siswa akan melatih otaknya secara optimal dan terarah setiap hari serta tetap produktif menciptakan akar-akar di sel otak sehingga intelejensi anak tetap berkembang sesuai dengan umurnya.
4. Menjaga Rutinitas Anak Tetap Terjaga
Sama halnya dengan disiplin, anak memiliki jadwal atau rutinitas mereka setiap hari seperti waktu belajar, bermain, tidur, makan, memakai seragam, dan sebagainya. Belajar daring hadir untuk membantu anak menjaga rutinitas tersebut tetap berjalan dengan semestinya.
5. Melatih Kemampuan Motorik dan Koordinasi
Belajar daring juga bisa meningkatkan kemampuan motorik halus dan kasar pada anak melalui aktivitas menulis dan permainan seperti menuang air dan menyusun stik es krim. Selain itu, anak juga melatih koordinasi mata seperti membaca dan melihat instruksi guru untuk ditiru.
6. Anak Akan Tetap Bahagia
Siswa yang tetap mengikuti sekolah secara daring akan lebih bahagia daripada anak berhenti bersekolah sama sekali selama pandemi.
7. Mendeteksi Gangguan Tumbuh Kembang Anak
Gangguan tumbuh kembang seperti belum dapat mengenali warna, susah memegang gunting, terlambat bicara, belum dapat melompat justru dapat lebih cepat terdeteksi melalui sekolah daring. Orangtua patutnya waspada dengan gangguan-gangguan ini karena bisa memengaruhi perkembangan anak di masa depan dan akan sangat sulit untuk mengoreksinya jika terlambat diketahui.
8. Mengenali
Orangtua akan lebih mudah mengenali potensi anak jika anak mengikuti sekolah dan dapat mengarahkannya dengan tepat sasaran serta tepat waktu. Beberapa potensi yang bisa dilihat seperti linguistik, musical, logical, body kinestetik, moral, interpersonal dan visual spasial.
9. Menjaga Kebersamaan Orangtua dan Anak
Sebagian orangtua menganggap kebersamaan bersama anak di tengah pandemi bisa sangat melelahkan, namun dalam kaca mata anak, justru saat seperti itu merupakan saat terindah yang tidak ia lupakan ketika besar nanti.